Kamis, 03 Desember 2009

Ciliwung impianku

CILIWUNG IMPIANKU

Sungai Ciliwung yang mempunyai hulu di daerah Gunung Gede, Gunung Pangrango dan daerah Puncak, merupakan sungai yang mengalir di tengah kota Jakarta dan melintasi banyak perkampungan dan perumahan padat serta ramai. Karena letaknya yang berada di tengah kota Jakarta dan melintasi perkampungan serta perumahan padat, Sungai Ciliwung tersebut mempunyai fungsi utama sebagai saluran pembuangan air hujan, agar air hujan tersebut tidak menggenangi pemukiman rumah penduduk dan tidak terjadi banjir.

Sungai berubah dari waktu ke waktu, demikian juga dengan Sungai Ciliwung. Jalur alirannya kini banyak di manipulasi menjadi berupa kanal – kanal yang berfungsi sebagai pengendalian banjir. Pemukiman liar berupa gubuk – gubuk dan bangunan rumah semi permanen menjadi hiasan bantaran Sungai Ciliwung. Belum lagi gundukan sampah – sampah rumah tangga yang membuat aliran Sungai Ciliwung tidak lancar dan menjadi ancaman akan terjadi banjir ketika musim hujan tiba. Di antara gundukkan sampah tersebut terlihat ada beberapa warga yang memanfaatkannya untuk mengais rejeki dengan mengambil sampah – sampah yang masih dapat didaur ulang seperti berupa botol – botol dan gelas – gelas bekas kemasan air mineral untuk mereka jual kepada para pengumpul sampah daur ulang. Sungguh memperihatinkan, tetapi pemandangan yang demikianlah yang senantiasa tergambar dalam realitas bantaran Sungai Ciliwung pada saat ini.

Sungai Ciliwung mengalami berbagai kerusakkan yang sebagian besar penyebabnya adalah akibat ulah manusia. Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung tiada lagi mengindahkan Perda serta Undang – Undang yang melarang untuk membuang sampah ke sungai, akibatnya mereka dengan seenaknya membuang sampah ke sungai tanpa pernah memikirkan dampak buruknya. Jika masyarakat sekitar bantaran Sungai Ciliwung terus membuang sampahnya ke sungai maka akan mengakibatkan aliran sungai menjadi terhambat dan tidak lancar akibat sungai dipenuhi oleh gundukkan sampah, jika keadaan ini dibiarkan maka Sungai Ciliwung akan mengalami pendangkalan, bukan tidak mungkin lagi bahwa banjir akan senantiasa menghantui masyarakat sekitar bantaran Sungai Ciliwung setiap kali musim hujan tiba. Gundukkan Sampah yang menghalangi aliran Sungai Ciliwung tersebut ada beberapa yang merupakan sampah yang tidak lazim, berupa kasur, meja, kayu bekas peti kemasan hingga potongan balok kayu besar yang cukup sulit untuk diangkut oleh petugas kebersihan. Masalah lainnya yang tak penah kunjung usai adalah mengenai keberadaan pemukiman liar di bantaran Sungai Ciliwung. Pemukiman liar berupa gubuk – gubuk dan bangunan rumah semi permanen dapat mengakibatkan penyempitan lebar sungai Ciliwung dan dapat membuat aliran Sungai Ciliwung menjadi tidak lancar akibat kayu – kayu pondasi bangunan rumah yang berada di aliran sungai tersebut. Pemerintah terkait permasalahan tersebut telah mengupayakan dinas Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) untuk menertibkan gubuk – gubuk liar yang berada di bantaran Sungai Ciliwung agar lahan tersebut dapat segera dikosongkan. Namun, kerap kali pemukiman liar itu dibangun kembali dengan alasan karena tidak lagi mempunyai tempat tinggal yang lain, sehingga pemerintah harus melakukan penertiban dan pengosongan kembali lahan tersebut.

Untuk melestarikan Sungai Ciliwung dibutuhkan peran serta dari semua elemen masyarakat, terutama masyarakat yang hidup di sekitar bantaran Sungai Ciliwung. Masyarakat yang hidup di sekitar bantaran Sungai Ciliwung hendaknya mengindahkan Perda serta Undang – Undang pemrintah yang melarang untuk membuang sampah ke sungai. Mereka seharusnya mengubah perilaku buruk mereka dengan membiasakan diri dengan hidup bersih dan membuang sampah – sampah ke tempat penampungan sampah yang telah disediakan. Pemerintah juga harus terus mengawasi dan tegas terhadap masyarakat yang melanggar aturan tersebut. Pemerintah bersama dinas Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) harus dapat menertibkan gubuk – gubuk liar yang berada di bantaran Sungai Ciliwung dan memberikan sanksi yang tegas terhadap masyarakat yang membangun kembali gubuk – gubuk liar di sekitar bantaran Sungai Ciliwung, sehingga setelah lahan tersebut telah dapat dikosongkan, lahan itu dapat segera dimanfaatkan untuk penghijauan dengan tanaman pelindung dan dapat juga dibuat lubang biopori yang berfungsi menyimpan air cadangan saat musim kemarau dan mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan. Selain itu, pemerintah harus mengupayakan pembersihan terhadap sampah – sampah yang ada di Sungai Ciliwung bersama – sama dengan instansi terkait seperti anggota Satpol PP dan anggota TNI-AD dengan menggunakan bantuan berupa alat – alat berat seperti Beco misalnya, agar sampah dari hulu tidak bertambah terus dan tidak terjadi penghambatan aliran sungai. Pemerintah juga harus merawat secara berkala kondisi pintu – pintu air yang dilalui oleh aliran Sungai Ciliwung agar pintu – pintu air tersebut dapat berfungsi dengan optimal, sehingga aliran Sungai Ciliwung menjadi lancar.

Sungai Ciliwung yang bersih, asri, bebas dari pemukiman liar dan dapat berfungsi sebagai lahan konversi adalah impian bagi semua masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciliwung. Namun, untuk dapat mewujudkan mimpi tersebut memang tak semudah membalikkan telapak tangan, karena begitu banyak pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan terkait dengan kondisi Sungai Ciliwung saat ini yang semakin hari semakin memperihatinkan. Mungkin saja, impian ini tidak akan pernah menjadi kenyataan dan hanya akan menjadi angan – angan semata jika segenap masyarakat dan pemerintah tidak dapat bekerja sama untuk dapat segera melakukan pembenahan dan pengembalian fungsi utama Sungai Ciliwung, atau Sungai Ciliwung hanya akan menjadi ancaman dan mimpi buruk bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciliwung karena setiap saat musim hujan tiba, akan mengakibatkan bencana banjir yang senantiasa membawa banyak dampak kerugian bagi masyarakat baik materi maupun non materi. Jika impian ini terwujudkan, Sungai Ciliwung mungkin tidak hanya berfungsi sebagai penanggulangan banjir serta lahan konversi semata, tapi merupakan kebanggaan yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar bantaran Sungai Ciliwung khususnya.

Kamis, 26 November 2009

Jangan Pernah Kalah

“Bersungguh – sungguhlah dengan kelemahanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kemuliaan-Nya. Bersungguh – sungguhlah dengan ketidakberdayaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kekuasaan-Nya. Bersungguh – sungguhlah dengan kelemahanmu, niscaya Ia menolongmu dengan Kekuatan-Nya.”
(Ibnu 'Athaillah)

Suatu ketika, mungkin kita pernah berpikir, betapa berat dan kerasnya perjalanan hidup ini. Saat hati kita seolah tak mampu lagi menahan beban masalah. Saat kita merasa lunglai, lemah, dan berat melangkahkan kaki, merasa tak kuat dan bingung menghadapi berbagai suasana hidup yang sulit dan berat. Ketika kita tak lagi merasa mampu berdiri menopang beban berat yang harus dipikul.
Tidak. Itu bukan tanda – tanda kelemahan yg patut disesali. Sebab manusia memang diciptakan dalam keadaan serba lemah. Tapi Allah berjanji tidak akan menimpakan beban masalah kepada seseorang, diatas batas kemampuan orang tersebut untuk memikulnya.
Buya Hamka pernah mengatakan bahwa tingkat cobaan iman itu tak ubahnya dengan anak tangga yang bertingkat – tingkat. Tiap satu anak tangga dinaiki, datang dari bawah suatu pukulan hebat mengenai tubuh orang yang mendaki. Kalau tangannya kuat bergantung, kalau kakinya kuat berpijak, dan kalau akal pikirannya tetap waspada, pukulan itu malah akan mendorong menaikkannya ke anak tangga yang lebih tinggi. Tapi kalau tangannya lemah, kakinya tidak kuat, akalnya hilang, pikirannya kusut, maka pukulan itu akan dapat menjatuhkan dan merobohkannya. Yang paling disayangkan, kalau robohnya tidak hanya satu dua buah anak tangga ke bawah, tapi jatuh ke anak demi anak tangga di bawahnya yang sangat banyak. Bahkan karena lemahnya, seseorang bisa sulit bangkit lagi. Rasulullah dan para nabiyullah yang lain tidak pernah mengeluh dalam memikul risalah menjadi utusan Allah, mereka yakin bahwa iman kepada Allah memang menghendaki perjuangan, pengorbanan sekaligus keteguhan hati. Pertama, untuk membuktikan kecintaannya kepada Allah, dan kedua untuk menggembleng bathinnya agar menjadi semakin kokoh.
Jangan pernah kalah oleh beratnya cobaan hidup. Tidak semua permintaan kita harus dikabulkan. Karena Allah lah yg lebih mengenal bathin kita daripada kita sendiri. Pertolongan, bantuan, dukungan, dan kemenangan dari Allah itu pasti. “Adalah hak bagi Kami menolong orang – orang beriman.”(QS. Ar Ruum: 47). Sedetikpun Allah tak pernah meninggalkan . hamba-Nya yang beriman. Dan, jika Ia berkehendak, tak ada yang dapat menghalangi turunnya pertolongan dan bantuan-Nya. Masalahnya hanya ada pada proses turunnya pertolongan dan bantuan itu. Karenanya, sekali lagi, jangan pernah kalah oleh cobaan.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Untukmu SahabatKu

setelah sekian lama kita berusaha untuk mencari jalan
kini jalan itu tlah kita temukan..
entah terpikirkan atau tidak akan semua yang akan terjadi nanti,,
namun semua ini, kini harus dijalani..

langkahkan kaki ini pada jalan yang tak pernah ada ujungnya,,
kelak kembalinya pada Dzat yang abadi..
jangan pernah menyerah,,
pilihan mulia pantang disesali..

masih panjang perjalanan ini...
jangan pernah beristirahat, walau sejenak...
karena istirahat adalah selesai..
dan selesainya bukan disini...

jadi teruslahlah melangkah wahai sahabat,,
beristirahatlah kelak di Jannah-Nya...
biarkanlah keadaan yang membuat kita berjauhan saat ini...
persaudaraan kita akan tetap terjalin dengan Rabithah...

jangan pernah alfakan diri ini dalam setiap Rabithah mu..
semoga Allah senantiasa menjaga hati-hati kita dari segala perasaan syaitan...

Rabu, 19 Agustus 2009

Sepenggal Surat dari Sahabat

Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh...

Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasululloh, keluarga, sahabatnya, dan kepada pengikutnya yang senantiasa istiqomah hingga yaumil akhir.

Alkisah suatu hari ada seseorang yang baru saja mendapatkan surat dari sahabatnya, seorang sahabat yang dahulu senantiasa menemaninya disaat Sedih maupun senang, seorang sahabat yang senantiasa ada disaat dirinya membutuhkan seseorang disampingnya. Setelah beberapa kurun waktu mereka tak berjumpa, hingga akhirnya tibalah sepenggal surat dari sahabatnya tersebut.
Dadanya bergetar dan memendam sejuta rasa ketika akan membuka dan membaca surat. Namun, setelah membaca keseluruhan isi surat, seseorang tersebut terdiam hening, termenung dan perlahan menitikkan air matanya. Beliau ternyata terenyuh ketika membaca isi surat tersebut yang mengabarkan tentang kesibukkan sahabatnya saat ini. Selain sibuk dalam menimba ilmu kejenjang yang lebih tinggi, sibuk memperbanyak muroja’ah Al-quran, sibuk dengan amanah da’wah yang banyak, dan ada sebuah kesibukkan lagi yang saat ini sahabatnya kerjakan dengan penuh semangat, yaitu mengajar anak – anak yatim panti asuhan dan kaum dhuafa, dan beliau mengerjakannya dengan Cuma – Cuma tanpa menerima bayaran sepeser pun. Seseorang tersebut begitu terenyuh membacanya, karena ditengah kesibukan yang tengah dihadapi sahabatnya tersebut, beliau masih ingat dan mau menyisihkan sedikit waktunya untuk berbagi dengan sesama, yaitu berbagi ilmu yang telah dimilikinya kepada anak – anak yatim panti asuhan dan kaum dhuafa, dan bahkan hampir setiap hari beliau mengajar anak – anak tersebut. Subhanalloh...

Mereka berdua adalah dua orang mu’min yang sama – sama memiliki motivasi yang tinggi. Persahabatan mereka terukir sejak mereka kecil, mereka bersama – sama tumbuh dewasa, belajar dan sekolah bersama, dan hingga saat ini mereka telah menjalani kehidupannya masing – masing. Namun, ada yang terlupakan dari salah seorang sahabatnya, bahwasanya sebaik – baiknya manusia adalah manusia yang memiliki kebermanfaatan bagi orang lain. Dalam sebuah hadits Rasululloh SAW bersabda : “ seorang mu’min bagi mu’min lainnya adalah laksana bangunan, yang satu memperkokoh yang lain. “. Salah seorang sahabatnya lupa bahwasanya masih ada segelintir orang disekitar kita yang membutuhkan pertolongan. Sia - sialah ilmu dan segala yang kita miliki jika tidak membawa manfaat kepada orang lain.

Segala apapun yang kita miliki dan kita dapatkan di dunia ini sifatnya adalah sementara dan hanyalah titipan dari Alloh SWT. Kita harus dapat memanfaatkan segala apa yang dititipkan dari Alloh kepada kita dengan sebaik – baiknya untuk mendapatkan pahala dan ridho-Nya, karena kesemua itupun akan dimintai pertanggung jawaban kelak disisi-Nya. Jika memang belumlah kita mampu untuk berbuat sesuatu yang besar dalam membantu orang – orang yang ada disekitar kita, marilah kita mulai dengan hal – hal yang kecil, karena berangkat dari hal – hal kecil tersebutlah dapat terwujud sebuah hal yang besar. Jika belumlah kita sanggup untuk dapat melakukan hal seperti sahabat Rasululloh SAW yaitu Utsman bin ‘affan ra. yang menginfakan seluruh harta dijalan Alloh, tentunya kita dapat memulainya dengan hal – hal kecil lainnya, seperti contoh yang salah seorang sahabat lakukan dalam sepenggal suratnya, ia mengajar anak – anak yatim panti asuhan dan kaum dhuafa tanpa meminta bayaran sepeser pun. Beliau sadar akan orang – orang disekitarnya yang masih memiliki semangat untuk belajar namun memiliki keterbatasan dalam keuangan. Beliau sadar bahwasanya disekitar kita masih ada ribuan orang, bahkan ratusan ataupun ribuan yang membutuhkan kasih sayang dan uluran tangan kita. Janganlah kita terlena dengan dunia yang sifatnya hanya sementara ini, janganlah kita lupa seperti seseorang dalam cerita diatas. Maka sudah seharusnya kitalah yang sedikit lebih beruntung dari mereka untuk bersama – sama bergandengan tangan merangkul dan memberikan apapun yang dapat kita berikan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan kita. Sudahkah kita menjadi manusia yang membawa kebermanfaatan bagi orang lain?? Wallahualambishawab.
“Bukan menjadi masalah apakah Hal besar atau hal kecil yang kita lakukan, tapi yang terpenting adalah rasa kepedulian kita”
Wassalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh...


Semangatz Yuk untuk menggapai Syurganya Allah...=)

Tausiyah VI

Assalamu’alaikum Warrahmatullah wabarakatuh...

Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabatnya, dan kepada pengikutnya yang senantiasa istiqomah hingga yaumil akhir.

Alkisah, suatu hari Rasulullah SAW sedang dalam perjalanan bersama para sahabatnya. Namun, ditengah perjalanan Rasulullah turun dari Untanya dan kemudian menengadahkan tangannya layaknya orang yang berdoa, lantas setelah itu beliau pun sujud. Kemudian Rasulullah kembali bangun dan menengadahkan tangannya seperti layaknya orang yang berdoa untuk kedua kalinya, dan setelah itu beliau pun kembali sujud. Kemudian Rasulullah bangun dan kembali menengadahkan tangannya untuk ketiga kalinya, dan setelah itu pun beliau kembali bersujud. Setelah beliau selesai, seorang sahabat Rasullullah yaitu Muadz Ra bertanya kepada beliau karena Muadz Ra begitu penasaran dengan hal apakah yang baru saja Rasulullah perbuat. Lalu Rasulullah SAW menjawab bahwasanya beliau baru saja berdoa agar sepertiga umatnya mendapatkan syafaat dihari kiamat nantinya, Allah mengabulkan doa Rasulullah bahwa sepertiga umat Rasulullah SAW akan mendapatkan syafaat di hari kiamat nanti, karena doanya dikabulkan lantas Rasulullah pun langsung bersujud sebagai tanda syukurnya kepada Allah. Lalu beliau bangun kembali dan kembali berdoa kepada Allah agar sepertiga umatnya yang kedua mendapatkan syafaat di hari kiamat nantinya, lalu Allah mengabulkannya bahwa sepertiga umatnya yang kedua akan mendapatkan syafaat dihari kiamat nantinya, lantas beliau kembali bersujud sebagai tanda syukurnya. Lalu beliau bengun kembali dan berdoa lagi untuk ketiga kalinya agar sepertiga umanya yang ketiga akan mendapatkan syafaat di hari kiamat nantinya, lalu Allah mengabulkannya bahwa sepertiga umatnya yang ketiga akan mendapatkan syafaat dihari kiama nantinya, kemudian Rasulullah kembali bersujud sebagai tanda syukurnya kepada Allah karena doanya telah dikabulkan.
Sahabat – sahabatku pengurus MT al – khawarizmi rahimakumullah...
Terbesit sebuah pertanyaan ketika kita dapat memahami sebuah pesan dari kisah diatas, yaitu Apakah kita termasuk kepada golongan umat Rasulullah SAW yang akan mendapatkan syafaat di hari kiamat nantinya??? Bisa saja kita mengaku – ngaku sebagai umat Nabi Muhammad Rasulullah SAW, tapi beliau tidak mau mengakui kita sebagai umatnya...

Didalam diri Kita ada segumpal daging yang mana jika segumpal daging itu baik, maka baiklah diri kita ini dan manakala segumpal daging itu buruk, maka buruklah diri kita ini, dan segumpal daging itu adalah Hati. Hati adalah lentera bagi kita, karena manakala hati kita bersih, maka hidayah serta petunjuk Allah lah yang senantiasa menghiasinya. Namun, indahnya dunia yang fana ini terkadang membuat kita lupa dan terlena. Disaat kita memandang seisi dunia ini dengan segala aktivitas – aktivitas yang menghiasinya, kemudian dari pandangan mata tersebut diproses dalam logika dan menjadi keinginan dan angan – angan dalam hati, tentunya keinginan – keinginan yang berhubungan dengan dunia. Untuk itu Rasulullah melarang kita untuk panjang angan – angan, karena semua keinginan – keinginan akan dunia yang fana ini dapat mengotori dan membutakan hati kita. Kita akan menjadi seseorang yang begitu berambisi pada dunia ini dan ingin memiliki semua yang ada di dunia ini hingga timbul pikiran untuk menghalalkan berbagai cara untuk meraih ambisi tersebut. Nauzubillah...

Rasulullah SAW bersabda : “Jadilah engkau di dunia ini seperti seorang musafir atau bahkan seperti seorang pengambara. Apabila engkau telah memasuki waktu sore, maka janganlah engkau menanti datangnya waktu pagi, dan apabila engkau telah memasuki waktu pagi, maka janganlah engkau menanti datangnya waktu sore. Ambilah waktu sehatmu untuk ( bekal masa ) sakitmu, dan hidupmu untuk ( bekal ) matimu.”

Seorang pejalan atau pengembara selalu menyiapkan bekalnya saat bepergian dan tidak berlebihan dengan barang bawaanya agar dapat mengurangi beban perjalanannya. Ini adalah indikasi untuk berzuhud di dunia dengan nafkah yang secukupnya, sebagaimana seorang musafir yang tidak memerlukan bekal berlebihan, kecuali sekedar yang diperlukannya untuk dapat sampai ke tempat tujuannya. Bahkan, imam nawawi menjelaskan untuk tidak memprioritaskan harta dan dunia, sehingga melupakan kewajiban dasarnya. Wallahualambishawab.

Semoga Allah senantiasa mencurahkan Rahmat dan Hidayahnya dan menjadikan kita golongan orang – orang yang selalu mengingatnya, golongan orang – orang yang senantiasa memperbaiki diri dan golongan orang – orang yang ikhlas bieribadah semata- mata kepada Allah. Amin.
Wassalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh...

Semangatz Yuk untuk menggapai Syurganya Allah...=)

EMPAT ORANG YANG DIRINDUKAN SURGA

EMPAT ORANG YANG DIRINDUKAN SURGA

Kita yakin… siapapun kita, pada strata sosial manapun kita, apapun prosfesi kita, dibumi manapun kita berpijak pasti mau menjadi orang yang dirindukan oleh syurganya Allah SWT. Tempat yang di idam-idamkan oleh seluruh makhluk Allah, tempat yang tidak terdengar di dalamnya perkataan yang tak berguna,sia-sia dan dusta, didalamnya ada mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan, gelas-gelas berisi minuman yang terletak dekat, bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar, kebun-kebun dan buah anggur, gadis-gadis remaja yang sebaya. Kebayang enggak indahnya syurga ?….

Rasulullah SAW, mengatakan :” Syurga merindukan empat orang:

Pertama, orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an. Nampaknya wajar jikalau syurga merindukan ahli qur’an ini karena sejak didunia saja mereka sudah diservis oleh Allah dengan ketenangan bathin, kasih sayang-Nya, kecintaannya, kemuliaan dan selalu di ingat oleh-Nya.

Kedua, penjaga lidah. Memang lidah tak bertulang tapi ia lebih tajam dari sebilah pedang, dampaknya akan mengakibatkan peperangan antar suami isteri, antar kelompok, bahkan antar dua bangsa. Efek negatifnya akan membuat orang menjadi sengsara, akan melenyapkan pahala kebaikan yang kita buat seperti api memakan kayu bakar, akan membuat puasa jadi hampa dan sia-sia. Namun bila kita menjaganya, subhanallah… begitu banyak kenikmatan akan kita raih, dengan lisan kita berdakwah, dengan lisan kita bertilawah, dengan lisan kita berdo’a.

Ketiga, pemberi makan orang yang kelaparan. Sungguh, Allah Yang Maha berterimakasih (Syakuur) akan membalas sekecil apapun kebaikan kita kepada orang lain. Bila kita memberi minum kepada saudara kita yang kehausan maka Allah akan memberi kita minum pada hari kiamat nanti disaat orang-orang sedang dilanda dahaga, Bila kita memberi makan kepada saudara kita yang sedang kelaparan, niscaya Allah akan memberi kita makan di saat orang-orang kelaparan pada hari akhir nanti, Bila kita memberi pakaian kepada saudara kita didunia ini, niscaya Allah akan memberi kita pakaian yang indah disaat orang-orang telanjang pada hari perhitungan nanti, bila kita memudahkan urusan saudara kita yang sedang kesulitan dan dihimpit permasalahan, yakinlah bahwa Allah akan memudahkan urusan kita sejak didunia ini. Pertolongan Allah akan datang kepada seorang hamba manakala sang hamba menolong saudaranya.

Keempat, Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan. Di bulan yang mulia yang penuh berkah, rahmat, ampunan ini Allah menjanjikan kepada kita akan pembebasan dari panasnya api neraka, pedihnya azab neraka dan kejamnya siksa neraka bila kita berpuasa, dan menghidupkan malamnya dengan shalat, qiro’at dan kholwat serta ibadah apapun dengan hanya mengharap ridho-Nya.
Bila empat amal ini kita lakukan, nampaknya wajarlah bila syurga merindukan kehadiran kita…Amien
Ustadz Ahmad Jameel

Sahabat – sahabatku, pastinya kita mau donk jadi golongan orang – orang yang dirindukan syurga, nah insyaAllah sebentar lagi bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan akan segera tiba, maka marilah kita berlomba dan saling berkompetisi agar dapat menjadi golongan yang nomer empat seperti yang telah disebutkan diatas. Semoga Allah memanjangkan umur kita dan memberikan kita kesehatan agar kita siap menghadapi bulan Ramadhan dan dapat memaksimalkan ibadah kita dalam bulan Ramadhan nanti. Amin.

Selasa, 07 Juli 2009

-Kultum 2-

-Kultum 2-

Biarlah Allah yg mnyemangati kita,
Sehingga tanpa sadar stiap peristiwa mnjd teguran atas kamalasan kita,
cukuplah Allah yg memelihara ketekunan kita.
Muliakanlah kerja dgn niat yg satu untuk mndapat keridhoan-Nya
dan sesungguhnya Allah tdk melihat dari hasil yg kita raih,
tp Ia menilainya dari sbuah proses yg kita jalankan.
Dakwah must go on… With Love Cause Allah..

Jumat, 26 Juni 2009

Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping....

Untuk Para Akhwat.... mari kita Aminkan Doa ini.......
Untuk Para Ikhwan.... Dengarlah Doa Para Akhwat yang sangat merindukan datangnya seorang pendamping....

"Peringatan Rasulullah: "Bukan termasuk golonganku orang-orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah." (HR. Thabrani). "

Apa yang menghimpit saudara kita sehingga MEREKA SANGGUP MENETESKAN AIR MATA. Awalnya adalah KARENA MEREKA MENUNDA APA YANG HARUS DISEGERAKAN, MEMPERSULIT APA YANG SEHARUSNYA DIMUDAHKAN. Padahal Rasululloh berpesan: "Wahai Ali, ada TIGA PERKARA JANGAN DITUNDA-TUNDA, apabila SHOLAT TELAH TIBA WAKTUNYA, JENAZAH APABILA TELAH SIAP PENGUBURANNYA, dan PEREMPUAN APABILA TELAH DATANG LAKI-LAKI YANG SEPADAN MEMINANGNYA." (HR Ahmad) "

-- M. Fauzil Adhim

****************************
A Prayer

Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....

Selasa, 26 Mei 2009

Tausyiah 2

Bissmilahhirrahmannirrahim..

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Pada sesi kali ini maka kita akan membahas kadungan dari:

Surat Al insyirah : (5-6)
"Maka sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan"

-tentang dibalik kesusahan pst ada kemudahan.
-Al-BAqarah:
"la yukalifullahu nafsan ila wusaha..."
Allah tidakakan pernah memberikkan cobaan kepada manusia melebihi batas kemampuannya..

Ayat selanjutnya Al insyirah : 7
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), Tetaplah bekerja keras (unntuk urusan yang lain).”

Bukan “Faidza faraghta Fatahhayar” (menjadi bingung),
jika sudah selesai maka jadilah anda orang yang bingung, bukan,
atau “Faidza faraghta fasstarih” jika anda sudah selesai sudahlah santai-santai saja,
Itu tentu tidak boleh demikian, tetapi,
“Faidza faraghta fansshob” jika kita telah selesai dengan pekerjaan kita maka
kerjakanlah pekerjaan yang lain. Dan jangan lupa, kerja yang membawa hasil,
kerja yang membawa manfaat, kerja yang membawa kepada realisasi dari cita-cita kita,
tidak akan pernah terjadi jika berhenti di situ, karena itu Al-Quran memberikan arahan yang
berikutnya, yaitu:

"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."

Ikhwah fillah, semoga di manapun kita berada,
kita selalu ingat akan prinsip ini,
prinsip yang telah membuat ummat ini menjadi unggulan,
prinsip yang juga telah menjadikan ummat ini pernah memimpin dunia,
sehingga kita bisa mengulangi kembali faktor suskses itu.

Wassalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Senin, 25 Mei 2009

--SAHABAT--

SAHABAT

Tuesday, 28 October 2008 10:54
Melalui secarik kertas ini ingin aku lukiskan lewat kata-kata arti dari sahabat. Sahabat tidak hanya sekedar teman biasa, bahkan terkadang sahabat lebih dekat dengan kita daripada sanak saudara. Kita selalu ingin sahabat ada disamping kita baik dalam kondisi suka maupun duka. Sahabat tempat berkeluh kesah tatkala ada masalah seperti lirik group Band Padi “Sobat sungguh aku tak mengerti mengapa ini terjadi….” Sahabat juga tempat berbagi canda dan tawa ketika gembira serta kita ingin untuk selalu diingat oleh mereka persis seperti kata Peterpan “ ingatkah ku semua wahai sahabat…” dan tidak ketinggalan pula Nidji yang berkata “katakan pada dunia arti sahabat…”. Bahkan ada yang sampai mengatakan makan ngga’ makan asal kumpul… Mungkin ini sebagian orang memaknai arti dari seorang sahabat. Namun bagiku sahabat tidak hanya seperti itu, sahabat adalah orang yang mampu mengarahkan kita bagaimana kita menjalani kehidupan di dunia ini, dia selalu memberi nasehat kepada teman-temannya, ia juga mampu menjadi orang tua kedua bagi kita. Kalau hanya sekedar mencari Soulmate tempat kita berkeluh kesah, ngobrol kesana kemari yang tidak ada jeluntrungannya itu masih banyak kita temukan tapi yang harus kita cari yakni sahabat yang benar-benar mampu membuat kita lebih baik dalam menjalankan “misi di sebuah planet” ini yakni mencari Ridho Ilahi.
Mereka satu sama lain saling mencintai, mengasihi, menyayangi karena Allah swt. Abu Dawud mengeluarkan hadist dengan para perawi yang terpercaya, dari Umar bin al-Khathab ra., ia berkata; Rasulullah bersabda “ Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada sekelompok manusia. Mereka bukan para nabi dan juga bukan syuhada. Tapi para nabi dan syuhada tergiur oleh mereka di hari kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah swt. Para sahabat berkata, “ wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami siapa mereka itu?” Rasulullah bersabda,“ Mereka adalah suatu kaum yang saling mencintai dengan “ruh” Allah, padahal mereka tidak memiliki harta yang mereka kelola bersama-sama. Demi Allah wajah mereka adalah cahaya. Mereka ada di atas cahaya. Mereka tidak takut ketika manusia takut. Mereka tidak bersedih ketika manusia bersedih.” Kemudian Rasulullah membacakan firman Allah,” Ingatlah sesungguhnya para kekasih Allah itu tidak mempunyai rasa takut (oleh selain Allah) dan tidak bersedih.

Yang dimaksud (“ruh” Allah) adalah syariat nabi Muhammad. Maksudnya, perkara yang menjadi pengikat di antara mereka adalah ideologi (mabda’) Islam, bukan yang lainnya. Mereka tidak diikat oleh ikatan yang lain, baik ikatan nasab, ikatan kekerabatan, ikatan kemaslahatan atau kemanfaatan duniawi.

Sungguh sahabat yang seperti inilah yang hendaknya kita cari meskipun dalam kondisi sekarang ini mereka sulit kita temukan, mereka bersama-sama dikala suka maupun duka dalam mendakwahkan Islam di muka bumi ini. Rasulullah bersabda “ Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing (al-ghuraba) tersebut. Para sahabat berkata,” wahai Rasulullah, siapa al-ghuraba ini? Rasulullah saw. Bersabda,” Mereka adalah orang – orang yang melakukan perbaikan ketika manusia sudah rusak.” ( Hadist ini di riwayatkan oleh ath-thabrani dalam al-kabir). Sungguh mereka akan datang secara alami dan pasti baik dengan atau tanpa peran kita, para penolong agama Allah selalu saja ada, setiap kali ada yang hengkang Allah ganti dengan orang-orang yang lebih baik dan berkualitas, yang jelas berbagai prediksi semakin terbukti dan berbagai tanda semakin nyata Insya Allah mulut-mulut mereka yang pernah mengatakan itu hanya “mimpi kosong” suatu saat akan terasa kelu malu tanpa ada berkata.

Di dalam lubuk hati ini terasa begitu nyata lukisan yang terindah dalam melihat arti dari persahabatan dimana persahabatan yang paling indah adalah kebersamaan dalam memperjuangkan Islam sebagaimana Rosulullah dengan para sahabat, mereka rela mengorbankan apa saja demi cintanya pada Allah swt.

Karenanya, Sahabat sejati adalah orang yang selalu berkata benar kepada kita bukan orang yang selalu membenarkan ucapan kita.


Menjadi Sahabat Sejati

Syaikh al-Ghazali menjelaskan lima hal yang harus dilakukan untuk mengikat
persaudaraan, lima hal itu adalah:
1. Dalam hal harta, hendaklah, setidaknya, adalah seperti budakmu, maka
urusannya menjadi bagian dari kepentinganmu. Pertengahannya adalah
menjadikannya setingkat denganmu, karena, persaudaraan memunculkan persekutuan
dan kesamaan. Yang paling tinggi adalah memuliakannya diatas dirimu. Maka
engkau meninggalkan urusan dirimu untuk mengurus kepentingannya. Ini merupakan
tingkatan yang paling tinggi.
2. Membantu memenuhi kebutuhannya sebelum diminta.
3. Tidak mendatangkan sesuatu yang tidak disukainya.
4. Berbicara dengan sesuatu yang disukainya berupa pujian tanpa keluar dari
kebenaran.
5. Memenuhi janji dan keikhlasan.

Menemukan Sahabat Sejati

Selain batasan umum yang telah diberikan al-Qur’an dan Hadist di atas, tentu
perlu pula kita cari penjelasan lebih rinci tentang sahabat sejati ini.
Tipe teman yang patut dijadikan sahabat :
1. Mau berbagi apa saja
Individu dari kategori ini ternyata sanggup menomorduakan krisis yang sedang
dialaminya demi seorang sahabat. Tetapi kamu jangan mengambil kesempatan atas
kebaikan dirinya.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini?
• Dia tidak menipu dan mampu menyimpan rahasia walaupun perkara kecil.
• Dia sering menanyakan kabar tentang dirimu.
• Karier impiannya adalah sebagai seorang ahli psikologi.
2. Memahami
Kamu bisa menerima dan mendengar nasihat serta pandangan yang diberikan dengan
hati terbuka. Nasihat yang diberikan juga amat meyakinkan kamu, individu ini
wajar kamu dampingi sebagai sahabat sejati.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini
• Dia bersedia dihubungi kapan saja... 24 jam sehari, 7 hari seminggu!
• Dia seorang teman yang keukeuh memegang janji. Dalam persahabatan, dia adalah
sahabat yang setia.
• Dalam permasalahan kamu dia banyak membantu. Dia mampu mengenali apakah
individu yang berhubungan denganmu itu, benar-benar ikhlas atau mungkin ingin
memperalatmu.
3. Profesional
Saat kamu mengalami permasalahan, dia akan datang menghampirimu dan berusaha
memahami keadaanmu. Dia berusaha memberi nasihat dengan meletakkan dirimu dalam
dirinya. Nasihat dan pandangannya itu pun tidak mempunyai unsur berat sebelah
dan sekaligus tidak mengkambinghitamkan seseorang. Jelaslah bahwa dia sahabat
yang profesional yang bisa kamu dampingi.

Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini;
• Dia bijak menjaga emosimu setiap kali kamu berada dalam keadaan tegang
• Setiap kali kamu menyatakan pandangan dan usulan, dia mendengarnya dengan
ikhlas dan hormat. Kamu boleh melihat kejujuran itu dari sinar matanya.
• Dia tidak pernah memberi alasan sekiranya kamu ajak bertemu. Walaupun dia
tahu bahwa dirinya akan menjadi tempat curahan masalahmu pada waktu itu!
4. Jujur
Setiap kali ada yang tidak pas dengan penampilan dan keadaanmu, dia akan
menegurmu dengan bijak. Dia berkeinginan agar kamu kelihatan perfect setiap
saat. Dari teguran dan komentar yang diberikan itu ternyata membangun kamu.
Kamu boleh menerima tegurannya dengan hati yang terbuka.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini:
• Dia adalah individu yang lurus. Walau bagaimanapun, keterus-terangannya itu
tidak menyakitkan hatimu.
• Dia mau menjadi tulang belakangmu.
• Kamu sentiasa merasakan bahawa nasihatnya amat berharga.
Itu beberapa tips yang bisa diambil, Begitupula berlaku sebaliknya terhadap
mereka yang patut dihindari.

Walhasil, Allah swt. telah memberikan rambu-rambunya dalam mencari sahabat.
Setiap aktifitas yang kita lakukan, tentu punya tujuan, dan sebagai seorang
muslim tujuan hidupnya tidak lain adalah untuk mencari ridha Allah swt.,
sehingga ketika mencari sahabat sejati pun demikian, tentu yang dicari adalah
yang bisa saling mengajak kepada keridhaan Allah swt. semata, dan bukan
mengajak kepada kemurkaan Allah swt. “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada
tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (TQS. Ali Imran [3]: 103)
Wallahu a’lamu bishawab. []


"Manusia yang terbaik adalah yang paling banyak membaca, paling bertakwa,
paling sering beramar ma'ruf nahi munkar, dan paling gemar menjalin hubungan
silaturahmi." (Muhammad SAW).

Kamis, 14 Mei 2009

Kultum1



Biarlah Allah yg mnyemangati kita,
Sehingga tanpa sadar stiap peristiwa mnjd teguran atas kamalasan kita,
cukuplah Allah yg memelihara ketekunan kita.
Muliakanlah kerja dgn niat yg satu untuk mndapat keridhoan-Nya
dan sesungguhnya Allah tdk melihat dari hasil yg kita raih, tp Ia menilainya dari sbuah proses yg kita jalankan.
Dakwah must go on… With Love Cause Allah..

Teori Kupu - Kupu


<<=- Teori Kupu - kupu -=>>


Suatu hari ada seorang hamba yang meminta pd Allah stangkai bunga segar, Tapi Allah memberi hamba tersebut kaktus berduri. Kemudian Ia meminta pd Allah Binatang mungil nan cantik, Tapi Allah memberinya ulat berbulu
Ia pun sedih, protes, Bahkan kecewa, Betapa tidak Adilnya ini. Namun kemudian... Kaktus itu berbunga, indah bahkan sgt indah dan ulat itu pun tumbuh dan berubah menjadi kupu - kupu yg cantik.

itulah JAlan Allah....... Indah pd waktunya.

Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.
Kadang kita sedih, Kecewa, terluka, tapi jauh diatas segalanya, Allah sedang merajut yg terbaik
untuk hamba-Nya yg BERSYUKUR..



Yupz...Sesungguhnya yg terpenting hny prosesnya,. dari situlah kita dapat memetik pelajaran dan kesalahan..
Kalau untuk hasil kita pasrahin aja sma Allah,,..Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan niat dan usaha yg kita lakukan,,..

Allah maha adil & Maha Mengetahui...


Allahualam bin showab...

Senin, 11 Mei 2009

Manfaat Puasa Sunnah

Setiap kewajiban memiliki nafilah (sunnah) yang dapat mempertahankan keberadaan kewajiban tersebut serta menyempurnakan kekurangannya. Shalat lima waktu misalnya, memiliki shalat-shalat sunnah baik sebelum atau sesudahnya. Demikian juga dengan zakat, yang memiliki shadaqah sunnah. Haji dan umrah merupakan hal yang wajib dikerjakan sekali seumur hidup, sedangkan selebihnya adalah sunnah.

Puasa pun demikian, puasa wajib dikerjakan pada bulan Ramadhan sedangkan puasa yang sunnah banyak sekali, di antaranya: Puasa sunnah yang tidak pasti, seperti puasa bagi orang yang belum mampu menikah. Ada pula puasa sunnah yang ditentukan misalnya puasa enam hari di bulan Syawwal. Keutamaan puasa ini adalah bahwa siapa yang mengerjakan nya setelah puasa Ramadhan, maka seakan-akan dia telah berpuasa sepanjang tahun.

Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersumber dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal maka ia seperti berpuasa ad-dahar (sepanjang tahun).” (HR. Muslim).

Selain puasa enam hari bulan Syawwal, masih ada puasa-puasa sunnah yang lainnya, di antaranya adalah:

Puasa Tiga Hari Setiap Bulan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tiga hari dalam setiap bulan (hijriyah), serta dari Ramadhan ke Ramadhan, semua itu seolah-olah menjadikan pelakunya berpuasa setahun penuh.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa kekasihnya (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah mewasiatkan tiga perkara kepadanya, di antaranya adalah puasa selama tiga hari dalam setiap bulan.

Yang paling utama, puasa tiga hari tersebut dilakukan pada ayyamul bidh (hari-hari putih/terang, yakni malam-malam purnama) pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. Dasarnya adalah hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas.” (HR. Ahmad dan an-Nasa’i di dalam as-Sunan)

Puasa ‘Arafah

Disebutkan dalam shahih Muslim bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab, “Dia (puasa Arafah) menghapuskan dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang.”

Demikian pula disunnahkan berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Puasa Asyura’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa Asyura’ (puasa tangggal 10 Muharram), maka beliau menjawab, “Dia menghapuskan dosa tahun yang lalu.”

Demikian pula secara umum puasa di bulan Muharrram, sebagaimana terdapat di dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan, maka beliau menjawab,
“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah al-Muharram.”

Puasa Bulan Sya’ban

Mengenai puasa bulan Sya’ban ini, telah disebutkan di dalam ash-Shahihain dari Aisyah xberkata, “Aku tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa selama sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa seperti yang dilakukannya pada bulan Sya’ban.”

Disebutkan dalam riwayat yang lain, “Beliau banyak berpuasa pada bulan itu, kecuali hanya sedikit hari-hari (beliau berbuka) di dalamnya.

Puasa Senin Kamis

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari Senin maka beliau bersabda,
“Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus sebagai Nabi, atau hari diturunkannya al-Qur’an kepadaku.”

Di dalam riwayat yang bersumber dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Lima Imam ahli hadits, kecuali Abu Dawud).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Amal-amal itu diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku ditampakkan pada saat aku sedang berpuasa.” (HR at-Tirmidzi)

Puasa Nabi Dawud

Tentang puasa Nabi Dawud ini terdapat dalam riwayat al-Bukhari bahwa Abdullah Ibnu Amr radhiyallahu ‘anhu pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Demi Allah aku akan berpuasa pada siang hari dan bangun pada malam hari terus menerus selama hidupku.”

Ketika hal itu disampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka beliau bersabda,
“Sesungguhnya engkau tidak akan mampu melakukan hal tersebut, karena itu berpuasa dan berbukalah, bangun dan tidurlah, berpuasalah engkau tiga hari dalam setiap bulannya, karena satu kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat, dan itu seperti puasa ad-Dahr (sepanjang tahun).

Tatkala mendengar jawaban dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini Abdullah Ibnu Amr radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya aka mampu melakukan yang lebih baik daripada itu. Maka beliau bersabda, “Berpuasalah satu hari dan berbukalah (tidak berpuasa) dua hari.” Abdullah Ibnu Amr radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Sesungguhnya aku mampu melakukan yang lebih baik daripada itu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda, “Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari, yang demikian itu adalah puasa Dawud, puasa tersebut adalah puasa yang paling baik.”

Lalu Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya aku mampu melakukan yang lebih baik daripada itu.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada yang lebih baik daripada puasa tersebut.”

PENGARUH PUASA SUNNAH

1. Puasa sunnah dapat dipergunakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabb-Nya, karena membiasakan diri berpuasa di luar puasa Ramadhan merupakan tanda diterimanya amal perbuatan, insya Allah. Hal ini karena Allah subhanahu wata’ala jika menerima amal seorang muslim maka dia akan memberikan petunjuk kepadanya untuk mengerjakan amal shalih setelahnya.

2. Puasa Ramadhan yang dikerjakan seorang muslim untuk Rabbnya dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala, akan menyebabkan seorang muslim mendapatkan ampunan atas dosa-dosa sebelumnya. Orang yang yang berpuasa akan mendapatkan pahala pada hari Idul Fithri, karena hari itu merupakan hari penerimaan pahala. Maka puasa setelah berlalunya Ramadhan merupakan bentuk rasa syukur terhadap nikmat ini, bagi hubungan seorang muslim dengan Rabbnya.

3. Puasa sunnah merupakan janji seorang muslim untuk Rabbnya bahwa ketaatan itu akan terus berlangsung dan tidak hanya pada bulan Ramadhan saja, bahwa kehidupan ini secara keseluruhannya adalah ibadah. Dengan demikian puasa itu tidak berakhir dengan berakhirnya bulan Ramadhan, tetapi puasa itu terus disyari’atkan sepanjang tahun. Maha benar Allah subhanahu wata’ala yang telah berfirman,
“Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (QS. 6:162)

4. Puasa sunnah menjadi sebab timbulnya kecintaan Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-Nya serta sebab terkabulnya doa, terhapusnya kesalahan-kesalahan, berlipatgandanya kebaikan kebaikan, tingginya derajat serta sebab keberuntungan mendapatkan surga yang penuh dengan kenikmatan.

Kamis, 30 April 2009

Hidup Jangan Tertidur

Hidup Jangan Tertidur!

oleh Arvan Pradiansyah, penulis buku You Are A Leader!

Hidup Jangan Tertidur!

Untuk dapat menikmati hidup, hal terpenting yang perlu Anda lakukan adalah menjadi SADAR. Inti kepemimpinan adalah kesadaran. Inti spiritualitas juga adalah kesadaran. Banyak orang yang menjalani

hidup ini dalam keadaan tertidur. Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan tertidur.

Analoginya adalah seperti orang yang terkena hipnotis. Anda tahu di mana menyimpan uang. Anda pun tahu persis nomor pin Anda. Dan Andapun menyerahkan uang Anda pada orang tidak dikenal. Anda tahu,

tapi tidak sadar. Karena itu, Anda bergerak bagaikan robot-robot yang dikendalikan orang lain, lingkungan, jabatan, uang, dan harta benda.

Pengertian menyadari amat berbeda dengan mengetahui. Anda tahu berolah raga penting untuk kesehatan, tapi Anda tidak juga melakukannya. Anda tahu memperjualbelikan jabatan itu salah, tapi Anda menikmatinya. Anda tahu berselingkuh dapat menghancurkan keluarga, tapi Anda tidak dapat menahan godaan. Itulah contoh tahu tapi tidak sadar!

Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah sebenarnya adalah rahmat terselubung karena dapat membuat kita bangun dan sadar. Anda baru sadar pentingnya kesehatan kalau Anda sakit. Anda baru sadar pentingnya olahraga kalau kadar kolesterol Anda mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Anda baru sadar nikmatnya bekerja kalau Anda di-PHK. Seorang wanita karier baru menyadari bahwa keluarga jauh lebih penting setelah anaknya terkena narkoba. Seorang sopir taksi pernah bercerita bahwa ia baru menyadari bahayanya judi setelah hartanya habis.

Kematian mungkin merupakan satu stimulus terbesar yang mampu menyentakkan kita. Banyak tokoh terkenal meninggal begitu saja. Mereka sedang sibuk memperjualbelikan kekuasaan, saling menjegal, berjuang meraih jabatan, lalu tiba-tiba saja meninggal. Bayangkan kalau Anda sedang menonton film di bioskop. Pertunjukan sedang berlangsung seru ketika tiba-tiba listrik padam. Petugas bioskop berkata, Silakan Anda pulang, pertunjukan sudah selesai! Anda protes, bahkan ingin menunggu sampai listrik hidup kembali. Tapi, si penjaga hanya berkata tegas, Pertunjukan sudah selesai, listriknya tidak akan pernah hidup kembali.

Itulah analogi sederhana dari kematian. Kematian orang yang kita kenal, apalagi kerabat dekat kita sering menyadarkan kita pada arti hidup ini. Kematian menyadarkan kita pada betapa singkatnya hidup ini, betapa seringnya kita meributkan hal-hal sepele, dan betapa bodohnya kita menimbun kekayaan yang tidak sempat kita nikmati.

Hidup ini seringkali menipu dan meninabobokan orang. Untuk menjadi bangun kita harus sadar mengenai tiga hal, yaitu siapa diri kita, darimana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi. Untuk itu kita perlu sering mengambil jarak dari kesibukan kita dan melakukan kontemplasi.

Ada sebuah ungkapan menarik dari seorang filsuf Perancis, Teilhard de Chardin, Kita bukanlah manusia yang mengalami pengalaman- pengalaman spiritual, kita adalah makhluk spiritual yang mengalami pengalaman-pengalam an manusiawi. Manusia bukanlah makhluk bumi melainkan makhluk langit. Kita adalah makhluk spiritual yang kebetulan sedang menempati rumah kita di bumi. Tubuh kita sebenarnya hanyalah rumah sementara bagi jiwa kita. Tubuh diperlukan karena merupakan salah satu syarat untuk bisa hidup di dunia. Tetapi, tubuh ini lama kelamaan akan rusak dan akhirnya tidak dapat digunakan lagi. Pada saat itulah jiwa kita akan meninggalkan rumah untuk mencari rumah yang lebih layak. Keadaan ini kita sebut meninggal dunia. Jangan lupa, ini bukan berarti mati karena jiwa kita tak pernah mati. Yang mati adalah rumah kita atau tubuh kita sendiri.

Coba Anda resapi paragraf diatas dalam-dalam. Badan kita akan mati, tapi jiwa kita tetap hidup. Kalau Anda menyadari hal ini, Anda tidak akan menjadi manusia yang ngoyo dan serakah. Kita memang perlu hidup, perlu makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan dasar lainnya. Bila Anda sudah mencapai semua kebutuhan tersebut, itu sudah cukup! Buat apa sibuk mengumpul-ngumpulka n kekayaan -- apalagi dengan menyalahgunakan jabatan -- kalau hasilnya tidak dapat Anda nikmati selama-lamanya. Apalagi Anda sudah merusak jiwa Anda sendiri dengan berlaku curang dan korup. Padahal, jiwa inilah milik kita yang abadi.

Lantas, apakah kita perlu mengalami sendiri peristiwa-peristiwa yang pahit tersebut agar kita sadar? Jawabnya: ya! Tapi kalau Anda merasa cara tersebut terlalu mahal, ada cara kedua yang jauh lebih mudah: Belajarlah MENDENGARKAN. Dengarlah dan belajarlah dari pengalaman orang lain. Bukalah mata dan hati Anda untuk mengerti, mendengarkan, dan mempertanyakan semua pikiran dan paradigma Anda. Sayang, banyak orang yang mendengarkan semata-mata untuk memperkuat pendapat mereka sendiri, bukannya untuk mendapatkan sesuatu yang baru yang mungkin bertentangan dengan pendapat mereka sebelumnya. Orang yang seperti ini masih tertidur dan belum sepenuhnya bangun.

Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu Pena lebih tajam dari pedang Tinta seorang berilmu lebih mulia dari darah seorang syahid

Wanita Salehah yang dinanti dan dicari

Wanita Salehah yang dinanti dan dicari

Rasulullah bersabda, “Dunia adalah perhiasan, sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita salehah.” (HR. Muslim).

Demikianlah pujian yang keluar dari mulut Rasulullah SAW tentang wanita yang salehah. Perhiasan adalah barang yang tidak saja indah dipandang mata, tapi juga amat berharga, yang tidak semua orang bisa memilikinya. Benda berharga itu tidak saja paling indah, tapi juga paling baik. Jika emas ia paling murni, jika berlian ia memiliki karat yang paling besar. Tak heran bila semua orang ingin memilikinya.

Rasulullah menyatakan bahwa istri salehah adalah nikmat terbaik yang diberikan Allah swt. Rasulullah saw. bersabda “Barang siapa diberi rezeki oleh Allah berupa istri salehah, sungguh Allah telah meolongnya atas setengah agamanya. Maka bertakwalah, pada setengahnya lagi.”
Ketika para sahabat bertanya tentang simpanan yang paling mulia Nabi saw. menjawab: “Simpanan terbaik seseorang adalah lisan selalu berzikir, hati yang bersyukur, dan istri yang salehah: jika memandangnya menggembirakan dan jika memerintahkannya mentaati.”

MUDAH DIKENALI
Al-Qur’an menggambarkan wanitasalehah dalam surat An-Nur, ayat 31: “Katakanlah kepada wanita beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasanna, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya, kecuali pada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka…”
Wanita salehah begitu mudah dikenali, ia mengikuti perintah agama dengan menghijab diri mereka. Dalam pergaulan ia mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengungkapkan, “make-up wanita salehah dalah basuhan air wudhu, lipstiknya adalah zikir kepada Allah swt. Dan celak matanya adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an.” Subhanallah, mereka selalu menghadirkan Allah dalam setiap perbuatan.

CIRI KEPRIBADIAN WANITA SALEHAH YANG BISA KITA KENALI:
A. Perkataan, pikiran dan tindakannya selalu positif.

Ia tidak menyia-nyiakan waktu untuk berkata-kata yang tidak bermanfaat. Tidak ada dalam sejarahnya, wanirta ini berkata ketus dan pedas yang memerahkan telinga siapapun yang mendengarnya. Sebaliknya, ia tidak banyak berkata-kata kecuali untuk kebaikan. Kata – katanya yang positif merupakan cerminan dari apa yang ada dalam kepalanya.

B. Murah Senyum

Bagi wanita salehah, senyum adalah sedekah. Namun senyumnya tetap proposional. Tidak setiap laki – laki yang dijumpainya diberikan senyum manis. Senyumnya ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.

C. Menjaga Akhlak

Wanita salehah pandai bergaul namun tidak larut dalam pergaulan yang melenakan. Kemampuannya sangat kuat untuk menjaga rasa malu. Ia mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang ditemuinya. Ia selalu yakin bahwa yang patut ia jaga adalah kekuatan hubungannya dengan Allah, karena jika keterikatan itu semakin kuat akan membuahkan kebaikan begi dirinya dan orang lain.

D. Menghindari Fitnah

Wanita salehah menyadari kecantikkan bisa menimbulkan fitnah. Kecantikkan suatu saat bisa menjadi anugrah, tapi jika tidak hati – hati, kecantikkan juga bisa menjadi sumber msalah yang akan menyulitkan bagi pemiliknya. Kerena itu, prinsipnya adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

E. Tidak berputus asa

Jika tidak cantik, atau memiliki keterbatasan fisik, wanita salehah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia menyadari bahea rasa kecewa atau sakit hati adalah begian dari kufur nikmat. Ia tidak akan merasa minder dengan keadaan dirinya. Ia tidak pernah berputus asa atas rahmat Allah. Keyakinannya begitu kuat bahwa segala sesuatu yang dimiliki atau didapatinya adalah ketentuan Allah yang baik untuk dirinya. Karenanya, ia selalu memaksimalkan diri dalam ikhtiar dan bekerja keras dalam menjalankan ibadah.

F. Mendahulukan orang lain

Bila menjadi seorang istri, wanita salehah sangat pandai membangkitkan selera suaminya, dan mendahulkan kepentingan suaminya. Ia belum tidur sebelum suaminya tidur. Bila ia berada dalam lingkungan social, ia selalu mendahulukan kepentingan orang lain disbandingkan dirinya.

Hal – hal yang membuat wanita sulit mendapat predikat salehah :

A. Lupa mengingat Allah swt.

Sejatinya, dalam melakukan setiap tindakan selalu didasari pada aturan Allah. Dengan mendekatkan diri pada Rabb-nya, segala kebodohan dan kesalahan bisa terhindari.

B. Silau akan keindahan dunia

Keindahan dunia dan kemewahannya banyak menjebak wanita. Kecintaanya pada dunia membuahkan gaya hidup negative, mencintai diri sendiri secara berlebih – lebihan dan hilangnya kepekaan sosial.

C. Mudah terperdaya dengan syahwat

Cinta dunia akan melemahkan iman, sehingga jiwa mudah terperdaya dengan nikmat dunia yang akan menjerumuskan ke jurang kehncuran akibat merosotnya akhlak. Inilah yang terjadi saat ini. Jutaan remaja terjerat narkoba, tingginya angka aborsi di kalangan remaja, maraknya seks bebas dan perdagangan wanita adalah kasus – kasus yang menggambarkan betapa bobroknya moral generasi sebuah bangsa, yangh akan berimbas pada kehancuran pada sebuah Negara.


Bagi muslimah, memiliki predikat salehah adalah dambaan yang ingin diwujudkan. Lahirnya sebuah generasi salehah menjadi tugas berat dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap muslimah. Ketiadaan muslimah salehah merupakan kebinasaan dan kehancuran moral manusia.